SulbarEkspres-Islam sebagai agama paripurna yang memberikan ruang kebebasan kepada pemeluknya untuk selalu meningkatkan ibadah agar bisa menjadi penyebab tingginya derajat di sisi Allah subhanahu wata’ala. Meski setiap ibadah berbuah pahala masing-masing orang bisa mendapatkan pahala yang berbeda.
Orang alim dan orang bodoh, misalnya, meski keduanya melakukan ibadah yang sama dengan waktu yang sama, serta durasi yang juga sama, tidak kemudian mendapatkan pahala yang sama pula. Begitupun perihal dosa, jenis perbuatan, waktu, dan durasi yang sama, tidak lantas menghasilkan dosa yang sama.
Waktu merupakan salah satu barometer yang bisa menjadikan nilai pahala dan dosa tidak sama, misalnya bulan Ramadhan. Pada bulan ini semua pahala ibadah serba berlipat ganda. Namun tak hanya itu, Allah juga melipatkgandakan dosa dalam setiap maksiat.
Baca Juga: Resep Es Cincau Hitam, Cocok Untuk Takjil Buka Puasa!
Baca Juga: Usai Konser di Malaysia Band Radja Diancam Dibunuh, Menteri Malaysia Buka Suara!
Keistimewaan bulan Ramadhan memang tidak bisa dihitung banyaknya, mulai dari dilipatgandakannya pahala, hingga dibukanya pintu surga dan ditutupnya pintu neraka. Oleh sebab itu, umat Islam seharusnya menjaga kesakralan bulan suci ini dengan bersungguh-sungguh menjauhi setiap hal yang bisa merusak kesakralan Ramadhan. Karena, semua itu bisa berdampak pada dirinya, serta tidak mendapat nilai apa pun dalam menjalankan puasanya.
Momentum meraih kebaikan pada bulan Ramadhan terkadang masih disia-siakan banyak orang. Betapa banyak yang tidak menjaga kesakralan bulan mulia itu, betapa banyak yang tidak mengindahkannya, menyia-nyiakan keagungan posisinya, serta keluhuran darajatnya.
Dalam keadaan seperti ini, penting kiranya untuk merenungkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallah yang diriwayakan oleh Ummi Hani’ binti Abi Thalib karramallahu wajhah dan dicatat Imam at-Thabrani dalam kitab Mu’jamus Shagir.
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (إِنَّ أُمَّتِيْ لَمْ يَخِزُّوْا مَا أَقَامُوْا شَهْرَ رَمَضَانَ). قِيْلَ يَا رَسُوْلَ الله وَمَا خَزِيُهُمْ فِي إِضَاعَةِ شَهْرِ رَمَضَانَ؟ قال: (اِنْتِهَاكُ الْمَحَارِمِ فِيْهِ مِنْ زِنَا فِيْهِ أَوْ شَرِبَ فِيْهِ خَمْرًا لَعَنَهُ اللهًُ وَمَنْ فِي السَّمَاوَاتِ إِلَى مِثْلِهِ مِنَ الْحَوْلِ فَإِنْ مَاتَ قَبْلَ أَنْ يُدْرِكَهُ رَمَضَانُ لَمْ تَبْقَى لَهُ عِنْدَ اللهِ حَسَنَةٌ يتقي بها النار فَاتَّقُوا شَهْرَ رَمَضَانَ فَإِنَّ الْحَسَنَاتِ تُضَاعَفُ فِيهِ مَا لَا تُضَاعَفُ فِيْمَا سِوَاهُ وَكَذَلِكَ السَّيِّئَاتُ).